Kamis, 15 September 2016

Tanggapan atas Tuduhan: 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan Menurut Al Qur'an & Alkitab


Tanggapan atas Tuduhan:101 Bukti Yesus Bukan Tuhan Menurut Al Qur'an & Alkitab


Tuduhan:1
Silsilah Yesus Kristus
inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanak Ishak, Ishak memperanak Yakub, Yakub memperanak Yehuda dan saudara-saudaranya . Yakub memperanak Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kritus[/](Matius 1 : 1 dst). Sebenarnya silsilah Yesus (Nabi Isa as) hanya bisa dinisbatkan kepada ibunya Maryam karena kelahiran beliau tidak melalui hubungan biologis. Yesus (Nabi Isa) lahir dari kalamullah maka lebih pantas disebut Yesus (Isa) bin Maryam, bukannya Isa (Yesus) bin Yusuf. Karena ia dilahirkan oleh manusia, maka Yesus adalah 100% manusia dan bukan Tuhan !

Yang namanya Tuhan (Allah), mustahil bersilsilah, Dia tidak berawal dan tidak berakhir. Maka kesimpulannya adalah sebagai
berikut :
• Setiap yang bersilsilah, pasti dia bukan Tuhan !
• Yesus bersilsilah, berarti Yesus bukan Tuhan !!

Dalam Qs. 57 Al Hadiid ayat 3 dijelaskan sebagai berikut :
[I]Dialah Yang Awal dan Yang Akhir dan Yang Batin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." Qs. 57 Al Hadiid 3)

Ayat tersebut menjelaskan, hanya Allah saja yang tidak berawal dan tidak berakhir, sementara Yesus (Nabi Isa) berawal dan berakhir. Berawal dari kelahirannya dan
berakhir dengan kematiannya.
1. Setiap yang berawal dan berakhir, pasti bukan Tuhan !
2. Yesus berawal dan berakhir, berarti Yesus bukan Tuhan !!

Tanggapan :

Kelahiran Yesus sebagai bayi melalui rahim Maria tidak dapat dianggap sebagai "awal" dari Yesus. Dalam bagian Alkitab ada yang menyatakan bahwa Yesus telah ada sebelum Abraham ada bahkan sebelum dunia dijadikan:
* Yohanes 8:58
kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

* Yohanes 17:5
Oleh sebab itu, ya Bapa,permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki dihadirat-Mu sebelum dunia ada

* Yohanes 17:24
Ya Bapa, Aku mau supaya, dimanapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku,mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau
telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Dalam Alkitab Perjanjian Lama telah tertulis tentang Sang Mesias akan datang ke bumi yang sesungguhnya telah ada sebelum dunia dijadikan:

* Mikha 5:1
Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata,hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.

* Yesaya 9:6,7, 41:4, 44:6, 48:12
9:6  Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

9:7 Tuhan telah melontarkan firman kepada Yakub, dan firman-Nya itu menimpa Israel.

41:4 Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semuanya itu? Dia yang dari dahulu memanggil bangkit keturunan-keturunan, Aku, TUHAN, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga.

44:6 Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.

48:12 "Dengarkanlah Aku, hai Yakub, dan engkau Israel yang Kupanggil!
Akulah yang tetap sama, Akulah yang terdahulu, Akulah juga yang terkemudian!

* Mazmur 102:26 Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan
tangan-Mu.

Artikel terkait :
YESUS ADA SEBELUM ABRAHAM, diyesus-ada-sebelum-abraham-vt624.html#4796



Tuduhan : 2.
Kelahiran Yesus Kristus "Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1 : 21).
Ayat tersebut merupakan nubuat Allah buat Maryam bahwa ia akan melahirkan anak laki-laki yang  bernama Yesus, sebagai penyelamat Umat yaitu Bani Israel.
• Setiap yang dilahirkan, pasti bukan Tuhan.
• Yesus dilahirkan, berarti Yesus bukan Tuhan.
• Yesus menjadi penyelamat umatnya (Bani Israel) berarti Yesus hanya seorang utusan Tuhan, manusia biasa dan bukan Tuhan. Al Qur'an juga menginformasikan
kelahiran Yesus sebagai berikut :
" (Jibril) berkata, "Aku hanyalah utusan Tuhan-mu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci. " (Qs 19 Maryam 19).

Tanggapan :

1. KELAHIRAN YESUS
Tidak ada hal yang mustahil bagi Allah untuk Dia sanggup melakukannya, termasuk lahir sebagai manusia dengan meminjam rahim seorang anak dara Maria.
Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa bayi Yesus yang ada dalam kandungan Maria adalah Roh Kudus:

* Matius 1:20
LAI TB, Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu,malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf,anak Daud, janganlah engkau takut
mengambil Maria sebagai isterimu,sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

KJV, But while he thought on these things, behold, the angel of the LORD appeared unto him in a dream, saying, Joseph, thou son of David, fear not to take unto thee Mary thy wife: for that which is conceived in her is of the Holy Ghost .

TR, ταυτα δε αυτου ενθυμηθεντος ιδου αγγελος κυριου κατ οναρ εφανη αυτω λεγων ιωσηφ υιος δαβιδ μη φοβηθης παραλαβειν μαριαμ την γυναικα σου το γαρ εν αυτη γεννηθεν εκ πνευματος εστιν αγιου
Translit interlinear, tauta {(hal-hal) ini} de {tetapi} autou {dia}enthumêthentos {ketika memikirkan,}idou {perhatikanlah,} aggelos {Malaikat} kuriou {Tuhan} kat {didalam} honar {mimpi} ephanê {menampakkan dii} autô {kepada dia,} legôn {berkata,} iôsêph {Yusuf,} huios {anak (keturunan)} dabid {Daud} mê {janganlah} phobêthês {engkau merasa trakut} paralabein {untuk mengambil} mariam {Maria}tên gunaika {sebagai isteri} sou {mu,} to {(Anak yang)} gar {sebab}hen {didalam} autê {dia} gennêthen{terjadi/ dilahirkan} ek {of}pneumatos {Roh} estin {yang}hagiou {Kudus}Kelahiran Yesus berasal dari Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh Allah. Bahasa Inggris mempunyai kata yang
sepadan : "gennêthen ek pneumatos estin hagiou" Interlinear : gennêthen {IS BEGOTTEN} ek {OF } pneumatos {[THE] SPIRIT} estin {IS} hagiou {HOLY.}
is begotten of the Holy Spirit; "of" bukan "from" artinya yang dalam kandungan anak dara Maria itu adalah Roh Kudus sendiri, bukan 'pemberian dari' Roh Kudus. Maka, secara kontekstual Matius1:20 mempunyai pengertian bahwa "anak yang di dalam kandungannya adalah Roh Kudus " Alkitab bicara tentang 'Roh Kristus',
'Roh Allah', 'Roh Kudus' dan 'Roh' tanpa perbedaan (reff : roh-kudus-vt33.html#p78 ). Allah itu Roh:

* Yohanes 4:24a
LAI TB, Allah itu Roh TR, πνευμα ο θεος Translit. Interlinear, pneuma {Roh}
ho {(itu)} theos {Allah}
Meskipun Yesus menjadi manusia, Roh-Nya tidak dapat dipersamakan dengan roh manusia biasa. Alkitab menyebut bayi yang dikandung Maria adalah Roh Kudus . Yohanes pasal 1 menulis tentang Kepra-adaan Yesus Kristus yang adalah Allah sendiri. selain Lukas berbicara tentang ke-Tuhanan Yesus sejak bayi (Lukas 1:35, 2:11), Matius 1:20 telah berbicara juga tentang ke-Allah-an Yesus Kristus secara hakikat yaitu "Roh".

2. YESUS SEBAGAI PENYELAMAT UMAT
Dalam Alkitab, sosok penyelamat umat itu bukan manusia, tetapi Allah sendiri. Dan konsep bahwa Allah adalah satu-satunya Sang Juruselamat tidak akan pernah
berubah, Anda harus menyadari bahwa kami mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang inkarnasi. Dan Yesus Kristus adalah Allah.

* Yesaya 43:11
LAI TB, Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. KJV, I, even I, am the LORD; and beside me there is no saviour.
Hebrew,
יִכֹנָא יִכֹנָא הָוהְי ןיֵאְו יַדָעְלַּבִמ ׃ַעיִֽׁשוֹמ
Translit, 'ANOKHI 'ANOKHI YEHOVAH VE'EIN MIBAL'ADAY MOSYIA'
Dalam keimanan Kristiani tidak ada keselamatan di luar Yesus Kristus,
Yohanes 14:6: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku".
Memang banyak agama-agama didunia yang mengajar tentang jalan yang harus ditempuh, tetapi hanya Yesus Kristus-lah jalan itu dan diluar Dia, manusia akan tersesat. Banyak orang yang berbicara tentang kebenaran, tetapi hanya Yesuslah
yang dapat mengatakan "Akulah kebenaran" itu. Orang lain mengajarkan tentang jalan kehidupan, tetapi hanya dalam Yesus orang menemukan kehidupan itu dan secara tegas Ia berkata "Akulah jalan" . Karena itu hanya Dia saja yang dapat membawa manusia kepada kehidupan yang kekal, karena Yesus satu-satunya sosok yang pernah berkata "Akulah Hidup" .

Artikel terkait :
- KESELAMATAN dari ALLAH, dikeselamatan-dari-allah-vt214.html#p412
- AKULAH JALAN DAN KEBENARAN DAN HIDUP, di akulah-jalan-dan-kebenaran-dan-hidup-vt221.html#p467
- YESUS KRISTUS ADALAH ALLAH, diyesus-kristus-adalah-allah-vt35.html#p80

3. YESUS SEBAGAI UTUSAN
Bapa mengutus Yesus Kristus sama halnya Allah mengutus Sang Firman,jadi bisa diartikan Allah mengutus Allah (baca selengkapnya Injil Yohanes pasal 1).
Bandingkan dengan :
* Yesaya 55:11
LAI TB, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia,tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
KJV, So shall my word be that goeth forth out of my mouth: it shall not return unto me void, but it shall accomplish that which I please, and it shall prosper in the thing whereto I sent it.
Hebrew,
ןֵּכ יִרָבְד הֶיְהִי רֶׁשֲא אֵצֵי יִּפִמ בּוׁשָי־אֹל יַלֵא יִּכ םָקיֵר הָׂשָע־םִא רֶׁשֲא־תֶא יִּתְצַפָח ַחיִלְצִהְו רֶׁשֲא ׃ויִּתְחַלְׁש
Translit interlinear, KEN {demikian}YIHYEH {ia akan menjadi} DEVARI {firman-Ku} 'ASYER {yang} YETSE' {ia keluar} MIPI {dari mulut-Ku} LO'-
YASYUV {tidak ia akan kembali} 'ELAY {kepada-Ku} REYQAM {sia-sia} KI
{bahwa} 'IM-'ASAH {ia akan melaksanakan} 'ET-'ASYER {yang} KHAFATSTI {Aku berkenan} VEHITSLIAKH {dan ia berhasil} 'ASYER {yang} SYELAKHTIV {Aku utus kepadanya}Perhatikan bahwa "firman-Ku" itu selanjutnya menggunakan kata ganti orang ketiga. Selanjutnya perhatikan kata ויִּתְחַלְׁש - SYELAKHTIV . Kata ini  berasal dari kata חַלָׁש - SYALAKH, "mengutus" , seperti Nuh "mengutus" seekor burung gagak dan merpati saat air bah, Tuhan "mengutus" malaikat-Nya (Kejadian 24:7), dan ini salah satu ayat populer dengan kata חַלָׁש - SYALAKH .

* Keluaran 3:14
LAI TB, Firman Allah kepada Musa: AKU ADALAH AKU Lagi firman-Nya:
"Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus (SYALAKH) aku kepadamu."
KJV, And God said unto Moses, I AM THAT I AM: and he said, Thus shalt thou say unto the children of Israel, I AM hath sent me unto you.
Hebrew,
רֶמאֹּיַו םיִהֹלֱא הֶׁשֹמ־לֶא הֶיְהֶא רֶׁשֲא הֶיְהֶא רֶמאֹּיַו רַמאֹת הֹּכ יֵנְבִל לֵאָרְׂשִי הֶיְהֶא יִנַחָלְׁש ׃םֶכיֵלֲא
Translit interlinear, VAYO'MER {dan Dia berfirman} 'ELOHIM {Allah} 'EL-MOSYEH {kepada Musa} 'EHEYEH {Aku akan ada} 'ASYER {yang}'EHEYEH {Aku akan ada} VAYO'MER {dan Dia berfirman} KOH {demikian}TO'MAR {engkau harus berkata}LIVENEI {kepada anak-anak}YISERA'EL {Israel} 'EHEYEH {Aku akan ada} SYELAKHANI {mengutus aku}'ALEYKHEM {ke atas kalian} Bukankah Allah dapat "mengutus" firman-Nya seperti Yesaya 55:11 diatas? Yesus Kristus "diutus" Bapa, datang ke dunia dalam daging (inkarnasi)
untuk melakukan misi penyelamatan bagi umat manusia, sama sekali tidak mengecilkan Hakikat Yesus sebagai Allah.
Tuduhan 3:

 Yesus Pemimpin Umat Israel "Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-ali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena daripadamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umatKu Israel." (Matius 2:6).
Yesus dinubuatkan Tuhan untuk menjadi seorang pemimpin yang akan menggembalakan umatnya Israel.
• Setiap yang dinubuatkan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
• Yesus dinubuatkan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
• Setiap yang dijadikan penggembala bagi umat Israel, pasti bukan Tuhan.
• Yesus dijadikan penggembala bagi Israel, berarti Yesus bukan Tuhan.

Tanggapan :
Alkitab berkata sejak dalam Perjanjian Lama bahwa Allah adalah Gembala bagi umatnya:
* Yehezkiel 34:31
LAI TB, Kamu adalah domba-domba- Ku, domba gembalaan-Ku, dan Aku adalah Allahmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
KJV, And ye my flock, the flock of my pasture, are men, and I am your God, saith the Lord GOD.
ASV, And ye my sheep, the sheep of my pasture, are men, and I am your God, saith the Lord Jehovah.
Hebrew,
ןֵּתַאְו יִנאֹצ ןאֹצ יִתיִעְרַמ םָדָא םֶּתַא יִנֲא םֶכיֵהֹלֱא יָנֹדֲא םֻאְנ ׃הִוהְי פ
Translit, VE'ATEN TSONI TSON MARITI 'ADAM 'ATEM 'ANI 'ELOHEIKHEM NE'UM ADONAY YEHOVIH (baca 'ELOHIM)
* Mazmur 23:1
LAI TB, Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
KJV, The LORD is my shepherd; I shall not want.
 ASV, Jehovah is my shepherd; I shall not want.
Hebrew,
דִוָדְל רוֹמְזִמ הָוהְי יִעֹר אֹל ׃רָסְחֶא
Translit, MIZMOR LEDAVID YEHOVAH RO'I LO EKHSAR
Perjanjian Lama mengatakan, 'TUHAN adalah gembalaku' (Mazmur 23:1; Yehezkiel 34:31), ayat-ayat tersebut paralel dengan pernyataan Yesus yang mengatakan, ' Akulah gembala yang baik'(Yohanes 10:11)
* Yohanes 10:11
LAI TB, Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
KJV, I am the good shepherd: the good shepherd giveth his life for the sheep.
TR, εγω ειμι ο ποιμην ο καλος ο ποιμην ο καλος την ψυχην αυτου τιθησιν υπερ των προβατων
Translit, egô eimi ho poimên ho kalos ho poimên ho kalos tên psukhên autou tithêsin huper tôn probatôn
Yohanes 10:11 adalah pernyataan ke-Allahan Yesus Kristus. Penggunaan kata "Akulah" (Inggris : "I AM" , Yunani : "εγω ειμι - EGÔ EIMI" , Ibrani : אּוה־יִנֲא - "ANI HU" , harfiah :  Aku ada, Akulah Dia ) Yohanes mencatat sejumlah ucapan Tuhan Yesus yang memiliki fungsi sangat penting dalam penyataan-Nya sebagai inkarnasi Allah, yakni: "Aku adalah/ Aku ada/ Akulah". Ucapan ini mempunyai pengertian ilahi, karena ungkapan "Aku adalah" digunakan Perjanjian Lama sebagai penggambaran Allah ketika Dia menyatakan diri-Nya kepada Musa, "AKU ADALAH AKU"

Tuduhan :4.
 Yesus dibaptis oleh Yohanes "Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibabtis olehnya." (Matius 3:13). Kalau Yesus itu Tuhan, mestinya Yesus yang membaptis Yohanes, bukan sebaliknya. Setiap orang baru
memasuki wilayah suatu agama, pintu pertama yang harus dia lewati yaitu "pembabtisan", yang kalau dalah Islam "Bersyahadat". Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan harus dibabtis.
• Setiap yang dibabtis, pasti bukan Tuhan.
• Yesus dibabtis, berarti Yesus bukan Tuhan.

Tanggapan 4:
Pembaptisan Yesus menurut Alkitab, diceritakan bahwa pada usia tiga puluh tahun Yesus memulai pelayanannya. Ia mula-mula pergi ke sungai Yordan, di sana ada Yohanes Pembaptis yang mengajak orang untuk percaya kepada Allah dan membaptiskan mereka di sungai. Yesus pun lalu dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis, meskipun semula Yohanes merasa tidak layak karena ia tahu bahwa Yesus adalah Tuhan. Pada saat dibaptis Roh Allah turun ke atas Yesus dalam rupa
burung merpati dan terdengar suara dari surga yang mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Babtisan yang dilakukan umat Kristiani memang adalah sebagai Tanda Pertobatan/ tanda pengakuan iman . Tetapi Baptisan yang  dilakukan oleh Sang Mesias adalah Tanda bagiNya dalam memulai misiNya di bumi dan itu adalah "UNTUK MENGGENAPKAN SELURUH KEHENDAK ALLAH." (Matius 3:13, 15) Maka, Yesus dibaptis sebagai pemenuhan atas kehendak Allah dan sebagai simbol dimulainya pelayanan pengabaran Kerajaan
Surga yang dilakukannya selama tiga tahun hingga Yesus mati disalibkan.

Tuduhan 5:
5. Yesus dikasihi oleh Tuhan. "Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan : "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Matius 3:17).
Suara yang terdengar dari langit itu adalah suara Tuhan yang mengasihi dan berkenan terhadap anak-Nya yaitu Yesus. Jika Yesus itu Tuhan, suara Tuhan yang mana lagi yang ia dengar? Bukankah Tuhan itu hanya satu?
• Setiap yang mendengar suara Tuhan, pasti bukan Tuhan.
• Yesus mendengar suara Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
• Setiap yang dikasihi Tuhan, pasti bukan Tuhan.
• Yesus dikasihi oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.

Tanggapan 5:
Sebutan "Anak Allah" bagi Yesus adalah tentu saja dalam makna figuratif didalam posisi INKARNASI-Nya Ada 2 jenis ungkapan "anak-anak Allah" dalam bentuk jamak dan "Anak Allah" dalam bentuk tunggal yang ditujukan kepada Yesus Kristus. "Anak-anak Allah" dalam bentuk jamak ditujukan pertama kali kepada
keturunan Set (Kejadian 6:2); kedua kepada malaikat-malaikat (Ayub 1:6); ketiga, kepada bangsa Israel; dan keempat, kepada raja-raja Israel dulu. Gelar atau sebutan Anak Allah dalam bentuk tunggal 'huruf Capital' hanya dimiliki oleh Yesus Kristus.
* Lukas 1:32
Kata Malaikat : "Ia akan menjadi besar, dan akan disebut Anak Allah yang Maha Tinggi". Perhatikan kata "disebut". Jadi, gelar "Anak Allah" bagi Yesus adalah
sebutan. Predikat Anak Allah bagi Yesus bukan pada waktu ia dilahirkan melalui Maria di Betlehem, Yesus disebut Anak Allah setelah Dia menjadi besar, dan
dibantis di sungai Yordan:
* Matius 3:16-17
3:16 Sesudah dibabtis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun keatasNya,
3:17 Lalu terdengarlah suara dari Sorga yang mengatakan: "Inilah Anakku yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan. Yesus disebut Anak Allah sebab Roh Allah tinggal di dalam Dia. Yesus disebut Anak Allah, lengkapnya Anak Tunggal Allah, karena Dia tidak hanya dipimpin Roh Allah, melainkan Roh Allah diam didalam Dia dan melakukan pekerjaan Allah.
(Yohanes 1: 14, Yohanes 14:10). Oleh karena Yesus adalah satu-satuNya yang lahir dari Roh Kudus. Dan Dialah yang satu-satunya melaksanakan kehendak Allah
sebagai Juruselamat bagi umat manusia yang berdosa di bumi. Maka Ia disebut "yang dikasihi Bapa" sebagai mana ungkapan "Inilah Anakku yang Kukasihi,
kepadaNyalah Aku berkenan." (Matius 3:7)
Tuduhan: 6.
Yesus dibawa dan dicoba oleh iblis"Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis." (Matius 4:1).
Jika Yesus itu Tuhan, mestinya Tuhanlah yang mencobai Iblis, bukan sebaliknya. Sangat tidak rasional jikat Tuhan harus dicobai oleh Iblis. Sebagai seorang Nabi
atau Rasul, tentu sangat wajar jika Yesus dicobai Iblis karena dia hanya seorang yang diutus oleh Tuhan. • Setiap yang di coba oleh iblis, pasti bukan Tuhan.
• Yesus di coba oleh Iblis, berarti Yesus bukan Tuhan.

Tuduhan 7.
Yesus berpuasa dan merasa lapar "Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus." (Matius 4:2).
Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan harus berpuasa dan merasa lapar. Yang berpuasa dan merasa lapar adalah sifat manusia.
• Setiap yang berpuasa dan lapar,pasti bukan Tuhan.
• Yesus berpuasa dan merasakan lapar, berarti Yesus bukan Tuhan.

Tuduhan 8.
Iblis membawa Yesus "Kemudian Iblis membawa-Nya ke kota Suci dan menempatkan Dia dibubungan Bait Allah." (Matius 4:5)
Jika Yesus itu Tuhan, tidak mungkin Tuhan bisa dibawa-bawa oleh Iblis,apalagi ditempatkan oleh iblis diatas bubungan Bait Allah. Jika dia Tuhan, mana kekuasaannya sampai dia bisa dbawa-bawa oleh iblis? Hal ini terkesan seperti main-main saja,apalagi iblis memerintahkan agar Yesus meloncat dari bubungan Bait Allah.
• Setiap yang ditempatkan iblis ke atas bubungan Bait Allah, pasti dia bukan Tuhan. Yesus ditempatkan oleh iblis ke atas bubungan Bait Allah, berarti Yesus
bukan Tuhan.

Tuduhan 9.
Yesus dibawa iblis ke atas gunung "Dan Iblis membawa-Nya pula keatas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya." (Matius 4:8).
Seandainya Yesus itu Tuhan, tidak mungkin dia bisa dibawa-bawa oleh iblis, apalagi sampai ditempatkan oleh iblis di atas gunung yang sangat tinggi.
• Setiap yang dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, pasti bukanTuhan.
• Yesus dibawa-bawa oleh iblis keatas gunung, berarti Yesus bukan Tuhan.

Tanggapan :
Teman Muslim memandang Yesus Kristus dari salah satu "dzat" yaitu manusia. Allah tidak memerlukan makan, jika Yesus Kristus masih makan berarti Dia bukan Allah. Yesus Kristus adalah Allah yang inkarnasi – menjadi manusia – Maka
sebagai manusia, Ia pun merasakan semua yang manusia biasa rasakan termasuk lapar dan dicobai oleh Iblis.
Mengenai "dicobai oleh Iblis," Alkitab Perjanjian Lama menulis bahwa Iblis pun pernah "mencobai" Allah. Coba perhatikan saat Iblis berdialog dengan Allah dalam kasus Ayub:
* Ayub 1:11
Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau dihadapan-Mu.
* Ayub 2:5
Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.
Bukankah 2 ayat di atas itu menyiratkan bahwa Iblis pun "mencobai" Allah?

YESUS TELAH DICOBAI:
* Ibrani 4:14-16 Yesus sebagai Imam Besar
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa .
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. Mungkinkah Allah dicobai? Mungkin
saja Ayub 1:11 dan 2:5 menyiratkan hal itu. Dan 2 kali Kitab Ibrani mengatakan bahwa Yesus dicobai.
Pertama penulis Kitab Ibrani mengatakan:
* Ibrani 2:18
LAI TB, Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
KJV, For in that he himself hath suffered being tempted, he is able to succour them that are tempted.
TR, εν ω γαρ πεπονθεν αυτος πειρασθεις δυναται τοις πειραζομενοις βοηθησαι
Translit. interlinear, en {karena} hô gar {lalu} peponthen {telah menderita sampai mati} autos {Ia}peirastheis {ketika diuji/ ketika dicobai} dunatai {Ia dapat} tois
{orang-orang yang} peirazomenois {sedang diuji/ dicobai} boêthêsai {menolong}
dan sekarang ia mengatakan bahwa Yesus "telah dicobai, sama dengan kita" :
* Ibrani 4:15
LAI TB, Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia
telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
KJV, For we have not an high priest which cannot be touched with the feeling of our infirmities; but was in all points tempted like as we are, yet without sin.
TR, ου γαρ εχομεν αρχιερεα μη δυναμενον συμπαθησαι ταις ασθενειαις ημων πεπειραμενον δε κατα παντα καθ ομοιοτητα χωρις αμαρτιας
Translit. interlinear, ou {bukan} gar {sebab} echomen {kami mempunyai}archierea {Imam Besar} mê {tidak} dunamenon {(yang) dapat} sumpathêsai {turut merasakan} tais astheneiais {kelemahan-kelemahan}hêmôn {kita} pepeiramenon {walaupun telah dicobai/ diuji} de {tetapi} kata panta {dalam segala sesuatu} kath {menurut} homoiotêta {cara yang sama} chôris {tidak berbuat} hamartias {dosa}
Dalam Kitab Matius 4, Yesus menghadapi tiga pencobaan yang serupa dengan pencobaan yang dialami bangsa Israel di padang gurun:

(1) Ketika Yesus kelaparan, apakah Dia menuntut agar Bapa-Nya memberiNya makanan seperti bangsa Israel? Yesus dapat mengatasi pencobaan tersebut dan
bersedia berpegang pada Firman bahwa manusia tidak hanya hidup dari roti saja.

(2) Yakinkah Yesus bahwa Bapa-Nya akan memelihara-Nya? Yesus dapat mengatasi pencobaan tersebut karena keyakinan-Nya pada Allah tidak tergoyahkan. Yesus dalam masa inkarnasi sebagai Anak tidak akan mencobai Bapa, karena Dia memiliki keyakinan yang sungguh-sungguh.

(3) Apakah Bapa-Nya benar-benar akan memberi-Nya kerajaan dunia? Bukankah itu tidak mungkin, karena Iblislah yang mengendalikan kerajaan itu? Tetapi Yesus sekali lagi dapat mengatasi pencobaan tersebut karena Dia menolak untuk berkompromi dengan Iblis, meskipun penawaran Iblis itu kelihatan sangat menarik. Dengan demikian Yesus menunjukkan bahwa Dia benar-benar adalah Anak Allah, sedangkan di padang gurun bangsa Israel terbukti sebagai anak yang tidak baik. Ketiga contoh di atas tepat sama dengan jenis pencobaan yang kita hadapi sebagai manusia. Kitab Suci benar-benar menyatakan bahwa Yesus tidak berbuat dosa dan
bahwa pencobaan itu nyata. Pencobaan itu tampaknya secara tidak langsung menyatakan kemungkinan adanya kegagalan.
Tetapi ada satu hal yang dikemukakan dengan sangat jelas oleh Kitab Ibrani: apakah Yesus dapat berbuat dosa atau tidak, pada akhirnya masalahnya adalah masalah akademis. Dia tidak berdosa.
Inkarnasi merupakan sebuah misteri, tetapi Kitab Ibrani memberikan kesaksian bahwa Inkarnasi itu nyata. Yesus benar-benar sama dengan manusia, kecuali dalam hal berbuat dosa.
Mengapa Ia tidak berdosa?
Jawabannya sederhana saja: karena Dia adalah Allah!


Selasa, 13 September 2016

Haji adalah menyembah berhala??

Ritual Haji - Contekan Mentah-Mentah Ritual Penyembahan Berhala Pagan Pra-Islam


Bagaimana bisa Muhammad, seorang penganut monoteisme mutlak, seorang penentang pemujaan berhala sampai menerapkan ketakhyulan pagan ke dalam jantung Islam itu sendiri? Banyak sejarawan setuju kalau saja para Yahudi dan Kristen menolak Musa dan Yesus dan menerima Muhammad sebagai nabi yang mengaku mengajarkan agamanya Abraham di Mekah ketika Muhammad masih menganggap Jerusalem sebagai kiblatnya, maka Jerusalem-lah, bukannya Mekah, yang akan menjadi kota Suci, dan Ancient Rock-lah bukannya Kabah yang akan menjadi objek takhyulnya.

Oleh: Ibnu Warraq (mantan Muslim)
Bisa dipastikan bahwa dalam banyak ayat Quran “Islam hanya menutup tipis dasar-dasar kaum berhala.”[5] sebagai contoh dalam surah 113: “Dengan menyebut nama Auwloh Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari  kejahatan makhluk-Nya, dan dari  kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan perempuan- perempuan tukang sihir  yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki"
Islam mencontek banyak takhyul paganisme Arab, terutama dalam hal tatacara dan ritual ibadah haji ke Mekah (lihat surah 2.150; 22.26- 28; 5.1-4; 22.34). Kita  juga bisa melihat jejak-jejak paganisme dalam nama-nama para dewa/tuhan kunonya (surah 53.19-20; 71.23); lalu takhyul yang berhubungan dengan jin,  dan dongeng-dongeng tua mengenai Ad dan Thamud.

IBADAH HAJI
Orang-orang datang dari ujung-ujung dunia, untuk melemparkan batu kerikil (kepada Satan) dan untuk mencium (batu hitam). Betapa anehnya hal-hal yang mereka katakan! Apakah semua manusia telah menjadi buta akan kebenaran? [6]
Hai orang-orang bodoh, sadarlah! Ritual-ritual yang kamu kuduskan hanyalah sebuah tipuan orang-orang kuno yang bernafsu akan kekayaan dan mencapai nafsu mereka dan mati dalam kehinaan – dan hukum-hukum mereka hanyalah debu – Al-Ma’ari.
Aku mencari sebuah jalan, tetapi bukan jalan yang menuju ke Ka’ba dan kuil dimana aku melihat leluhur pasukan pemuja berhala dan di dalam kelompok para pemuja diri sendiri… -Jalal  Uddin Rumi.[7]
Bahkan aku belum pernah melihat Nabi menciummu, aku juga tidak akan menciummu. -Caliph Umar, menunjuk pada batu hitam di Ka’bah.[8]

Dari sudut pandang etika, ritual naik haji ke Mekah dimana di dalamnya terdapat takhayul dan ritual kekanak-kanakan, merupakan suatu noda pada ajaran monotheis-nya Muhammad. -S. Zwemer.[9]
Seluruh tata cara ibadah haji tanpa malu dicontek mentah-mentah dari praktek ritual pagan pra-Islam: “fragmen-fragmen yang tak dimengerti dari budaya kaum berhala diambil begitu saja kedalam Islam.” [10] Ibadah haji ke Mekah dilakukan dibulan Djulhijah, bulan ke-12 kalender Muslim. Ibadah haji adalah rukun/pilar Islam kelima, sebuah kewajiban religius yang didasarkan pada perintah dalam Quran. Setiap Muslim yang berbadan sehat dan harta cukup harus melakukan ibadah haji sekali dalam hidupnya.
Tujuh hari pertama terdiri dari (bisa dikatakan) Umrah, ritual yang juga bisa dilakukan diwaktu-waktu lain kecuali hari ke-8, 9 dan 10 bulan Djulhijah tersebut. Ketiga hari tersebut khusus untuk Haji, yang dimulai pada hari kedelapan.

Lima Hari pertama


Jemaah haji tengah melakukan thawaf – mengelilingi Ka’ba dan mencium batu hitam

Ketika para peziarah datang dari luar Mekah, mereka menyiapkan diri agar berada dalam keadaan suci. Setelah memakai pakaian khusus (ihram) dan melakukan wudhu serta sholat yang diperintahkan, mereka memasuki Mekah, dimana disana mereka lalu membuat kurban (membunuh) hewan, memotong rambut, dan boleh melakukan persetubuhan. Lalu sholat lagi di Masjid al-Haram, Mekah, melakukan Thawaf (mengelilingi kabah tujuh putaran) sambil setiap kali  satu putaran jika bisa, mencium hajar Aswad (Batu Hitam), jika tidak bisa memberi salam dari jauh pada batu tersebut (ketika sejajar) sambil berteriak Auwlohu Akbar. Thawaf dilakukan 4 kali dengan berjalan dan tiga kali dengan berlari-lari kecil, dengan pundak kiri yang  tertutup ihram ada di sebelah Kabah, pundak kanan terbuka. Lalu para peziarah menuju Makam Ibrahim, disini juga konon tempat Ibrahim sholat menghadap Kabah. Dikatakan bahwa Ibrahim setelah melakukan sholat lalu ia menuju Hajar Aswad dan menciumnya. Didekatnya ada sumur air Zam-zam, yang menurut Muslim, air tempat Hagar dan Ismail minum. Mereka, jika memungkinkan sholat dua roka’at di belakang makam ini, jika tidak memungkinkan boleh sholat dimana saja di Masjidil Haram.

Hari keenam sampai kesepuluh

Lalu mereka keluar dari masjidil haram melalui salah satu dari 24 pintu (kecuali ketika masuk mereka harus melalui satu pintu yang disebut Hijr Ismail). Keluar mereka harus mendaki bukit Safa, sambil terus baca-baca ayat Quran, di atas Safa mereka menghadap kabah mengangkat kedua tangan bertakbir serta bertahmid dan mengucapkan dzikir tiga kali. Lalu turun dan menuju (berjalan jika bisa mulai berlari pada tempat yang sudah ditandai) ke bukit Marwa, sampai di atas bukit Marwa kembali menghadap kabah mengangkat kedua tangan bertakbir serta bertahmid dan mengucapkan dzikir tiga kali. Selesai satu putaran Safa-Marwa, dan ini harus dilakukan sebanyak tujuh kali. Ritual absurd ini menandai pencarian air oleh Hagar dulu ketika diusir oleh Ibrahim.

Hari keenam bermalam di Mekah. Hari ketujuh mendengarkan khotbah dari Masjidil Haram dan lalu hari kedelapan berangkat ke Mina, dimana di sana melakukan ritual lain  dan bermalam. Hari kesembilan setelah matahari terbit berangkat menuju Padang Arafah dimana mereka melakukan wuquf dan jika memungkinkan tinggal di masjid Namirah, jika tidak langsung menuju kawasan arafah dan singgah disana. Menurut hadis Muslim, Adam dan Hawa bertemu disini ketika mereka terpisah waktu dijatuhkan dari surga.

Paginya berangkat menuju Mina, berdesak-desakan melempar Jumrah disana, tujuh lemparan dengan tujuh biji batu kerikil kecil, setiap lontaran dibarengi takbir, batu itu  dipegang antara ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan, dilempar dengan jarak tidak kurang dari 15 kaki. Setelah itu melakukan qurban, kambing atau domba. Setelah itu mereka mencukur/memotong rambut mereka. Terakhir jika memungkinkan mereka bermalam di Mina tanggal 11, 12 dan 13, karena ada firman auwloh SWT: [2.203] “Dan berzikirlah (dengan menyebut) Auwloh dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barang siapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari  dua hari  itu), maka tidak ada dosa pula baginya bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Auwloh, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.”

Para Muslim merasionalisasi takhyul ini dengan melambangkan penolakan Ibrahim terhadap setan yang mencoba mencegah Ibrahim untuk mengorbankan anak yang dia sayangi, Ismail. Kurban hewan mengingatkan digantinya Ismail oleh Auwloh dengan hewan kurban.

Bagaimana bisa Muhammad, seorang penganut monoteisme mutlak, seorang penentang pemujaan berhala sampai menerapkan ketakhyulan pagan ke dalam jantung Islam itu sendiri? Banyak sejarawan setuju kalau saja para Yahudi dan Kristen menolak Musa dan Yesus dan menerima Muhammad sebagai nabi yang mengaku mengajarkan agamanya Abraham di Mekah ketika Muhammad masih menganggap Jerusalem sebagai kiblatnya, maka Jerusalem-lah, bukannya Mekah, yang akan menjadi kota Suci, dan Ancient Rock-lah bukannya Kabah yang akan menjadi objek takhyulnya.

Frustasi terhadap kerasnya pendirian kaum Yahudi dan sadar bahwa sedikit sekali kemungkinan mereka mau menerima dia sebagai nabi baru, Muhammad dengan enaknya menerima perintah dari Tuhan untuk mengubah arah Kiblat (Surah 2.142-144) dari Jerusalem ke Kabah di Mekah. Dia tahu bahwa dia pada akhirnya nanti akan bisa mengambil Mekah dengan semua hubungan sejarahnya.

Ditahun 6 Hijriah, Muhammad mencoba masuk ke Mekah bersama para pengikutnya tapi gagal. Orang Mekah dan Medinah bertemu di Hudaibiyah. Setelah negosiasi dan diputuskan untuk membuat perjanjian yang disetujui para muslim, lalu  mereka kembali ke Medina dan boleh melakukan ritual haji ke Mekah tahun berikutnya. Muhammad, dengan banyak pengikutnya datang ke Mekah tahun 7H dan melakukan thawaf keliling Kabah, mencium Batu Hitam (hajar aswad) dan lain-lain sebagai bagian dari ritualnya.

Mekah diduduki oleh Muhammad ditahun berikutnya, 8H. Awalnya banyak orang Muslim yang menyelinap bergabung ikut kelompok- kelompok orang Arab non muslim lainnya dengan pura-pura ikut ibadah haji, tapi sang nabi tidak ikut. Segera setelah banyak anak buahnya berada disana, sebuah wahyu dari Tuhan turun mengumumkan bahwa semua perjanjian antara para Muslim dan kafir harus dicabut, dan setelah itu tak seorangpun yang bukan Muslim boleh mendekati Mekah dan/atau melakukan ibadah haji (Surah 9.1-4 dan 2).
Akhirnya, meminjam pernyataan Zwemer;
Di tahun 10 Hijriah, Muhammad melakukan ibadah haji ke Mekah, ke altar sembahan nenek moyangnya, dan semua ritual yang sebelumnya milik kaum berhala sekarang menjadi norma-norma ritual Islam.

Seperti Wellhausen katakan, “Sekarang kita punya ritual mirip dengan ritual di Calvary (Ketika penyaliban Yesus) tapi minus sejarah the Passion-nya.” Praktek-praktek kaum pagan dimasukkan kedalam Islam dengan pembenaran lewat legenda-legenda muslim yang dikarang dan ditempelkan pada karakter-karakter yang ada pada Alkitab, dan keseluruhan legenda (karangan Islam) itu hanya fiksi campur aduk belaka.[11]

Islam adalah ciptaan bangsa Arab bagian Tengah dan Barat. Sayangnya, pengetahuan kita tentang agama kaum berhala Arab di daerah ini sedikit sekali. Sedikitnya bukti-bukti prasasti sejarah, membuat para scholar hanya mengandalkan pada catatan Ibn al-Kalbi (m.819M), penulis The Book of  Idols, mengenai nama-nama para dewa/tuhan, nama yang menjelaskan pengikutnya sebagai hamba atau tentang pahala, kemurahan, dan lain-lain dari dewa anu atau dewi anu; berbagai penggalan puisi pra-Islam; dan kiasan-kiasan polemik tertentu yang ada dalam Quran. Dengan mengutip Noldeke,

Kita harus pertimbangkan fakta bahwa Muhammad memasukkan sejumlah praktek-praktek dan kepercayaan-kepercayaan kaum berhala ke dalam agamanya, kadang dimodifikasi tapi kebanyakan dijiplak mentah-mentah, dan juga beberapa benda peninggalan kaum berhala, yang sebenarnya aneh bagi para Islam ortodoks, dipertahankan sampai saat ini oleh orang Arab. Diadopsinya sebuah agama baru tidaklah sepenuhnya mengubah kepercayaan yang populer saat itu, tidak pula mengubah konsep-konsep lama yang menyamar dengan nama berbeda, dengan atau tanpa sanksi dari otoritas agama tersebut, pengubahan itu  cuma masalah perbedaan pengamatan dan sudut pandang belaka.[12]

Orang mungkin menambahkan bahwa Muhammad dengan lihainya memasukkan beberapa ritual yang sebelumnya dilakukan untuk altar berhala atau altar-altar lokal lain ke dalam acara ibadah haji.

Masyarakat pra-Islam di Arab tengah terorganisir secara kesukuan, dan tiap suku punya dewa/tuhan masing-masing, yang disembah dalam altar tertentu, bahkan oleh kaum nomad yang berpindah-pindah.

Dewa-dewi itu bertempat tinggal dalam batu dan batu itu tidak harus berbentuk manusia. Kadang berupa patung atau kadang hanya berupa batu kotak biasa atau menyerupai manusia. Kaum berhala Arab menganggap bahwa batu-batu yang berfungsi sebagai jimat itu dimasuki oleh kekuatan hebat dan otomatis punya pengaruh hebat pula.
Nama dari dua bukit As-Safa dan al-Marwa adalah nama batu yang disembah sebagai berhala oleh orang Arab kala itu. Kaum pagan berlari diantara kedua bukit itu untuk menyentuh dan mencium (batu) Isaf dan (batu) Naila, berhala tersebut yang disimpan disana agar memberi keberuntungan dan nasib baik.
Batu Hitam Keramat dan Hubal
Kita  punya bukti bahwa Batu Hitam (Hajar Aswad) itu  dipuja di banyak dunia Arab; contohnya, Clement dari Alexandria, yang menulis tahun 190M menyebutkan bahwa “Orang Arab menyembah batu”, mereka percaya pada batu hitam Dusares di Petra. Maximus Tyrius menulis pada abad ke-2, “Aku tidak tahu orang-orang Arab menyembah Tuhan apa, tuhan yang mereka lambangkan dengan batu kotak segi empat”; dia menyinggung Kabah yang ada Batu Hitamnya. Ke-antik-an batu ini juga terbukti dengan adanya fakta bahwa orang Persia kuno mengklaim Mahabad dan penerusnya meninggalkan/menyimpan batu Hitam di Kabah, bersamaan dengan patung-patung dan gambar-gambar lainnya, dan bahwa batu itu adalah tanda dari Saturnus.

Di sekitar Mekah terdapat batu-batu keramat lain yang dijadikan sesembahan/jimat, “tapi mendapatkan takhyul dari Muhammad dengan menghubungkannya pada orang-orang suci tertentu jaman dulu.” [13]

Batu Hitam itu sendiri sebenarnya hanya sebuah meteorit dan niscaya batu itu mendapatkan reputasi sebagai batu yang jatuh dari ‘surga’ juga dari situ. Sangat ironis para Muslim memuliakan batu ini sebagai batu yang diberikan pada Ismail oleh Malaikat Jibril untuk membangun Kabah, seperti kata Margoliouth, “keasliannya diragukan karena batu hitam pernah diambil oleh orang Qarmatian pada abad ke-4, dan dikembalikan mereka setelah bertahun-tahun kemudian; bisa jadi batu yang mereka kembalikan bukanlah batu yang sama.” [14]

Patung Hubal/Allah Sang Dewa Bulan – Perhatikan Tanda Bulan Sabit di Dadanya

Hubal juga disembah di Mekah, dan patungnya berupa mata warna merah dipasang didalam Kabah di atas sumur kering dimana para peziarah mengucapkan sumpah atau memenuhi nazarnya. Sangat mungkin patung Hubal ini pernah berbentuk manusia. Posisi Hubal yang ditempatkan di sebelah Batu Hitam menyiratkan bahwa ada hubungan antara keduanya. Wellhausen berpikir Hubal aslinya adalah nama Batu Hitam karena nama itu lebih tua dari pada patungnya sendiri. Wellhausen juga menunjukkan tuhan dipanggil sebagai ‘Raja Penghuni Kabah’, dan ‘Raja Mekah’ dalam Quran. Muhammad menentang persembahan di Kabah yang ditujukan pada al-Lat, Manat dan al-Uzza, yang oleh kaum berhala Arab disebut sebagai anak-anak perempuan Auwloh, tapi Muhammad tidak menyerang pengkultusan Hubal. Dari sini Wellhausen menyimpulkan Hubal adalah Auwloh itu sendiri, Raja/tuhan/dewa orang Mekah. Ketika orang Mekah mengalahkan sang Nabi dekat Medina, pemimpinnya berteriak, “Hooray untuk Hubal.”

Allah (Sang Dewa Bulan) Bersama Ke-3 Puteri Allah (Al Lat-Uzza dan Manat)

Mengelilingi altar sembah adalah ritual yang biasa dipraktekkan masyarakat lokal sana. Peziarah ketika berkeliling juga mencium dan membelai patung-patung mereka. Sir William Muir berpikir bahwa mengelilingi Kabah tujuh kali “mungkin menandakan perputaran benda langit.” [15] Sementara Zwemer menyimpulkan tujuh putaran itu (tiga kali lari, empat kali jalan) adalah “meniru planet luar dan dalam.” [16]
Tak pelak lagi orang-orang Arab “periode itu menyembah matahari dan benda-benda langit lainnya.”[17] Konstelasi dari Pleiades, yang katanya bisa menurunkan hujan, dianggap dewa. Ada pengkultusan planet Venus yang dianggap dewi paling hebat dengan nama Al-Uzza.
Kita tahu dari seringnya nama-nama dewa dipakai bahwa matahari (Shams) juga disembah. Shams adalah dewi dari beberapa suku yang dihormati dan dibuatkan altar serta patungnya tersendiri. Snouck Hurgronje [18] melihat indikasi ada ritual ‘matahari’ dalam ritual ‘wuquf’ Muslim (lihat halaman sebelumnya).
Dewi Al-Lat juga kadang disebut dewi matahari. Dewa Dharrih mungkin adalah dewa matahari terbit. Ritual-ritual Muslim yang berlari antara Arafah dan Muzdalifah, Muzdalifah dan Mina, harus dilakukan setelah matahari terbenam dan sebelum matahari terbit. Ini perubahan sengaja yang dikenalkan oleh Muhammad untuk menutupi hubungan ritual ini dengan ritual matahari kaum berhala, kepentingan tentang ini akan kita telaah nanti. Penyembahan bulan juga ditunjukkan dengan nama-nama seperti Hilal, Qamaz, dan lain-lain.

Mengamati Hillal – Penyembahan Kepada Dewa Bulan?

Houtsma [19] menyimpulkan pelemparan batu di Mina aslinya ditujukan pada iblis matahari. Kesimpulan ini masuk akal jika melihat fakta ritual ibadah haji kaum berhala aslinya bertepatan dengan waktu dimulainya musim semi. Iblis matahari diusir, dan kuasanya berakhir dengan berakhirnya musim panas, yang lalu diikuti dengan penyembahan di Muzdalifah, dimana disini Dewa Petir memberikan kesuburan.

Muzdalifah dulunya adalah tempat penyembahan Api. Sejarawan Muslim menyebut bukit ini sebagai bukit Api Suci. Dewa di Muzdalifah bernama Quzah, Dewa Petir. Wensinck menyatakan: “Api dinyalakan di bukit keramat yang dinamakan Quzah. Disini mereka berhenti, dan wukuf yang dilakukan disini dahulu kala punya kemiripan banyak sekali dengan yang dilakukan di Sinai, dimana Dewa Petir sama-sama dilambangkan dengan api. Juga ada kebiasaan tradisionil untuk membuat kebisingan dan suara-suara sekeras mungkin, ini panggilan untuk mendatangkan petir.”[20]
Frazer dalam karyanya The Golden Bough punya penjelasan lain mengenai upacara lempar batu:
Kadang motif pelemparan batu ini untuk mengusir roh jahat; kadang untuk mengusir setan, kadang untuk mendatangkan kebaikan. Tapi jika kita telusuri kembali ke asalnya ke dalam benak orang-orang primitif, kita temukan bahwa semuanya sama-sama punya prinsip untuk menjauhkan kejahatan…. mungkin menjelaskan ritual pelemparan batu. Ide orisinilnya mungkin adalah membersihkan diri dengan mentransfer kekotoran (dosa) pada batu-batu yang mereka lemparkan itu.[21]
Menurut Juynboll, ibadah Haji aslinya punya ciri magis:
Tujuannya jaman dulu adalah untuk mendapatkan tahun baik yang banyak hujan dan matahari, kemakmuran dan suburnya ternak serta ladang. Api yang menyala besar di Afatah dan Muzdalifah maksudnya untuk mengundang matahari agar bersinar ditahun yang baru. Air disiramkan ke tanah perlambang melawan kekeringan. Melempar batu ditempat-tempat tertentu di Mina, yang merupakan ritual primitif kaum berhala, aslinya perlambang melemparkan segala dosa-dosa tahun lalu dan semacam jimat untuk melawan kesialan dan hukuman.[22]
Ritual berlari-lari kecil (Islam fanatik akan mengatakan bahwa lari-lari kecil ini adalah bukti bahwa Islam sudah peduli terhadap kesehatan jasmani umatnya melalui ritual joging. Hahahaaa… –adm) antara Arafah dan Muzdalifah dan Muzdalifah ke Mina juga punya kepentingan magis. Pesta/Makan-makan pada akhir ritual perlambang kemakmuran yang mereka harapkan datang ditahun baru. Kewajiban-kewajiban yang banyak harus dilakukan para peziarah adalah agar menimbulkan kondisi mental yang magis pada para peziarah.

Kabah

Patung-patung biasanya ditempatkan dalam lokasi khusus yang dibatasi oleh batu-batuan. Lokasi keramat ini adalah daerah suaka bagi semua makhluk hidup. Biasanya selalu ada sumur dilokasi tersebut. Tidak diketahui kapan pastinya Kabah dibangun pertama kali tapi pemilihan lokasinya pastilah karena adanya sumur zam-zam disana, sumur yang menyediakan air (yang di gurun dianggap sangat berharga) bagi para karavan yang lewat melalui Mekah menuju Yaman dan Siria.
Para peziarah memberi penghormatan dengan persembahan dan kurban. Di dalam Kabah ada sumur kering dimana persembahan dan kurban itu ditempatkan. Para peziarah yang datang untuk menyembah patung-patung itu  sering mencukur rambut mereka didalam lokasi keramat tersebut. Kita lihat ritual mirip seperti ini juga ada dalam bentuk lainnya ketika Muslim melakukan ibadah haji.
Menurut para penulis muslim, Kabah pertama kali  dibangun di surga (ngayal aja mereka.. –Adm), dimana sampai sekarang modelnya masih ada disana, dua ribu tahun sebelum penciptaan jagat raya. Adam mendirikan Kabah di bumi tapi hancur oleh Air Bah. Abraham diperintahkan untuk membangunnya kembali; Abraham dibantu oleh Ismail. Ketika mencari batu untuk dipakai sebagai batu penjuru, Ismail bertemu malaikat Jibril yang lalu memberinya Batu Hitam, ketika itu Batu Hitam ini masih berwarna putih seperti susu; belakangan menjadi hitam karena dosa orang-orang yang menyentuhnya. Kisah ini tentu saja merupakan contekan dari legenda dalam tradisi Yahudi mengenai surga dunianya Yerusalem.
Sementara Muir dan Torrey yakin bahwa asal muasal Kabah Abraham ini merupakan kepercayaan yang telah lama ada di sana sebelum Muhammad, Snouck Hurgronje dan Aloys Sprenger sepakat bahwa dihubungkannya Abraham dengan Kabah adalah karangan Muhammad sendiri, dan ini berfungsi sebagai alat untuk melepaskan Islam dari Yudaisme. Kesimpulan Sprenger lebih keras lagi: “Dengan kebohongan ini, Muhammad memberi Islam semua yang diperlukan dan yang membedakan agama dari filosofi: secara nasional, ritual, ingatan sejarah, misteri, kepastian masuk surga, sambil sekaligus menipu hati nuraninya dan para pengikutnya.” [23]
Artikel Disadur dari buku: “Why I Am Not A Muslim” karangan Ibnu Warraq.
Buktidansaksi.
Catatan Kaki.
[5]     Dikutip oleh Jeffery, Arthur. The Foreign Vocabulary of the Koran. Baroda, 1938.Hal.1
[6]     Dikutip oleh Dashti, hal.94
[7]     Dikutip oleh Dashti, hal.1
[8]     Dikutip oleh “Animistic Elements in Moslem Prayer” in Muslim World, vol.8.Hal.150
[9]     Zwemer, S. “Animistic Elements in Moslem Prayer” in Muslim World, vol.8, Hal.148 [10] Ibid. hal.150
[11]    Ibid., hal.157
[12]    Noldeke, T. “Arabs (Ancient).” dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics, hal 659-72 dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics     vol.1, hal.659
[13]    Noldeke, T. “Arabs (Ancient).” dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics, hal 659-72 dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics vol.1, hal.665
[14]    Margoliouth, D.S.  “Ideas and Ideals of Modern Islam”. London, 1905. Dalam “Muslim World” vol.20, hal.241
[15]    Muir, Sir W. The Life of Muhammad. Edinburgh, 1923. hal.xci.
[16]    Zwemer, S. The Influence of Animism on  Islam. London, 1920. hal. 158
[17]    Noldeke, T. “Arabs (Ancient).” dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics, vol1, hal 660
[18]    Zwemer, S. The Influence of Animism on Islam. London, 1920, hal.159 [19] Ibid. hal.160
[20]    Ibid., hal.159
[21]    Ibid., hal.161
[22]    Artikel Juynboll ‘Pilgrimage’ dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics, vol1.
[23]    Dikutip oleh Bousquet dalam prakata  untuk Hurgronje, Snouck, C. “La  Legende qoranique d’Abraham et la politique religieuse du prophete Mohammad.” Dalam Revue Africaine, vol.95 (1951). 273-88, terjemahan Bousquet.


buktidansaksi.com