Minggu, 05 April 2015

Penyangkalan Terhadap Penyaliban Tidakkah sesuatu yang aneh bahwa penyaliban YESUS Kristus disangkali oleh seorang nabi Arab yang bukan saksi mata atas peristiwa itu, tinggal di negeri lain yang berjarak lebih 1000 mil dari Israel, dan yang hidup 600 tahun kemudian setelah peristiwa itu terjadi?

Penyangkalan Terhadap Penyaliban 


 Dalam Quran sura an Nisaa 4:157-158 kita membaca: Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Mengapa Quran menyangkali penyaliban dan kematian Kristus di tangan orang Yahudi, meskipun orang Yahudi mengakuinya dan orang Kristen juga mengkonfirmasinya bahkan bersukacita di dalamnya?
Disamping itu mengapa Quran tidak menyebut nama orang yang ‘menggantikan’ tempat YESUS disalib, atau menyebutkan siapa yang menyaksikan peristiwa sebagaimana yang ditulis dalam ayat Quran diatas?
 Injil adalah kabar baik mengenai penyaliban dan penebusan yang dilakukan oleh Kristus terhadap manusia berdosa. Ada lusinan ayat dalam Quran yang menegaskan bahwa Quran diturunkan untuk mengkonfirmasi kebenaran Taurat dan Injil yang diturunkan bagi orang Yahudi dan Kristen. Begitupula, Quran pun, di sejumlah ayat menyebut tentang kematian Kristus, kebangkitan dan kenaikanNYA ke surga.
Sebagai contoh Sura Al Imran 3:55 “(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu (Arab: ‘mutawaffika’ yang artinya ‘menyebabkanMu mati’) dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang- orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya."

Juga dalam Sura Al Maida 5:117 , ketika Kristus berkata, “Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku (Arab: ‘tawaffaytani’ yang artinya ‘membuatKu mati’), Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.”

Kristus juga berkata dalam Sura Maryam 19:33 “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."

Komentar Kritis:
 Tidakkah sesuatu yang aneh bahwa penyaliban YESUS Kristus disangkali oleh seorang yang hidup 600 tahun kemudian setelah peristiwa itu terjadi? Penyaliban YESUS adalah sebuah fakta sejarah yang dicatat oleh orang Roma, Yunani, Yahudi dan Kristen. Ada sejumlah peristiwa mengenai [kehidupan] Yesus yang dekat dengan waktu, dan tempat dimana Kristus tinggal; ditulis pada akhir abad pertama dan awal abad ke-2, dan ditulis oleh orang-orang Yahudi non Kristen dan para sejarawan Roma. Mari kita melihat beberapa dokumen tersebut:

 Thallus dan Phlegon (52 M): dua sejarawan abad 1 – yang menyelidiki penyebab kegelapan di tengah hari, dan gempa bumi mengerikan.

 Tacitus Sejarawan Roma (80‑84M): Menuliskan mengenai kematian Yesus yang terjadi pada masa pemerintahan Tiberius, oleh Pontius Pilatus dari Yudea (Lukas 3:1)

 Josephus, sejarawan Yahudi yang hidup pada 37-90M , menulis yang berikut ini dalam karyanya: ‘Antiquities of the Jews’. ‘‘Dan sekarang timbullah satu masalah baru, yaitu Yesus. Ia melakukan banyak perbuatan hebat. Orang inilah yang disebut Kristus dan ketika Pilatus menghukum-Nya disalib, mereka yang mengasihi-Nya tidak berhenti – karena Ia menampakkan diri pada mereka, seperti yang mereka katakan, pada hari yang ketiga Ia hidup kembali.”

Lucian dari Samosata, seorang penulis Satir – awal abad 2, yang menyebut Kristus sebagai: ‘Orang yang disalibkan di Palestina karena Ia memperkenalkan bidat baru di dunia’.

Seutonius , yang menyebut orang Kristen sebagai: ‘Yang diserahkan kepada takhayul baru dan menyesatkan’.

Pliny the Younger (112 M) menganjurkan Trajan untuk membunuh orang-orang Kristen, sebuah komunitas yang menyanyi bagi Kristus seperti kepada “Tuhan”

 Dalam Konsili Nicea yang diadakan tahun 325 AD, bishop dari seluruh dunia Kristen membuat sebuah Kredo (Pengakuan) yang menyatakan bahwa penyaliban Kristus adalah satu-satunya jalan bagi pengampunan dosa dan keselamatan kita. Tak terhitung jumlah orang Kristen di seluruh dunia yang mengucapkan kembali Pengakuan Nicea ini, hingga hari ini. Artefact Kristen dari seluruh dunia juga membawa symbol-simbol salib.

 Jika demikian, bagaimana ada orang yang masih menyangkali historisitas penyaliban YESUS?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar